Harapan : cintaku ada di dirimu
.Angin yang
berasal dari baling-baling kipas begitu menusuk kulit ini,meninggalkan bekas
kaku,dan beku. Aku hanya diam,membiarkan angin-angin itu terus mengeruyak
pertahanan kulit ini,membiarkan rasa dingin dan beku masuk menerobos 3 lapisan kulit hingga ke ubun-ubun ku. Aku
masih diam. Kusadari kulit dan tubuh ini kompak meneriakan rasa dingin. Aku
tetap diam. Tak ada perlawanan dari ku untuk membela tubuh ini,kubiarkan semua
yang kuterima sekarang menjadi background dari kenyataan yang sedang ku hadapi
sekarang. Pukul 1:30 dini hari . Terlalu dini untuk memuai hari dengan
kenyataan seperti ini.
“Aku,orang
yang sengaja khusus dipilih oleh Tuhan untuk menjadi sosok yang akan selalu tegar”
Batin ku
selalu meneriakan kalimat itu,hingga akhirnya aku pun harus membiarkan air mata
mengalir dari kedua sudut mata ku. Wujud dari ketegaran yang selalu aku
teriakan. Tegar. Mengalami pergeseran makna pada malam ini.
Aku mencintai pelajaran
sejarah tapi tak sesakit saat aku mencintaimu. Aku memahami semua proses
kemerdekaan Indonesia,alasan pembentukan BPUPKI yang pada akhirnya berubah nama
menjadi PPKI,mengapa Ir. Soekarno diasingkan ke Rengasdengklok,tapi aku tak
pernah dapat memahami jalan pikiran mu,isi hati mu,dan semua keputusan mu. Aku
selalu mendapat tempat khusus di pelajaran sejarah,mengapa semua berbanding
terbalik pada mu? Kau dan Sejarah,dua hal yang sangat bertolak belakang dalam
hidupku,namun selalu mendapatkan tempat yang sama spesialnya. Sejarah kupilih,
karena keloyalannya menjabarkan semua rahasia masa lampau,membawa ku akan
kenangan yang bahkan takpernah aku rasakan. Sedangkan kau,kupilih karena
keloyalanmu yang selalu mengajarkan ku semua hal tentang kebahagiaan,membawaku
melupakan kenangan masa lampau yang telah aku lewati.
“sekali
lagi,aku minta maaf ”
Hanya itu yang dapat kau ucapkan . tak cukup
untuk mengapus rasa sesak yang sedari tadi berkecamuk didada. Tanpa
penjelasan,tanpa alasan,tanpa pesan sedikit pun. Cukup jahatkah aku bila
sekarang aku muak dengan semuanya? Dengan mu? Dengan “kenangan” itu ??
kau tak
tau,dengan maaf mu itu,kembali lagi aku mengingat kenangan yang dulu kau suruh
aku lupakan, rasanya pun tak beda,masih sama seperti dulu,perih. Rasa perih
memang tak pernah ada variasi dan akan selalu sama.
Rasa itu
memang tak bisa bertahan lama di hatimu,ntah apa penyebabnya. Aku tak dapat
mencari jawaban itu di mesin pencari,seperti aku mencari jawaban apa penyebab
hasil dari KMB (konfrensi meja bundar) dianggap tidak adil bagi indonesia
semalam yang tak dapat aku temukan di buku.
“lakukan hal
yang sama seperti kamu melakukannya dulu”
Kedengarannya
memang mudah,tapi kau tak pernah tau seberapa sulit bagiku untuk bisa menghapus
semua rasa yang melebur menjadi sebuah kenangan,kami,kita,dia dan kau. Aku
harus tega menjahati hati sendiri,terus membohongi perasaan demi sebuah
kenyataan yang harus aku terima. Terlalu sulit bagiku untuk membedakan
kenyataan dan harapan darimu. Semuanya persis sama dimataku. Kau begitu apik
menyembunyikannya sehingga nampak begitu persis dimataku. Kau menipuku?
Lagi pula,perlakuanmu
dan dia berbeda. Namun luka yang kalian tinggalkan sama. Baiklah…
Menjauhi mu
adalah cara nya. Sama seperti aku melakukanya dulu,padanya. Lantas mengapa kau
protes dengan semua tindakan ku? Bukankah itu yang kau pinta dari ku? Setelah
aku menanyakan pertanyaan itu dan kau menjawab
“rasa itu
sudah mulai menghilang”
tak perlu aku jabarkan terlalu banyak tentang pertanyaan
itu. Semua perlakuan mu selama ini kontras dengan jawaban itu. Atau mungkin
hanya aku yang menaruh harapan lebih dari semuanya,tingkah mu? Tatapan mu?
Semuanya.
“salahkah kita
begini?”
Sekali lagi,momen
pendukung atas semua kebekuan malam ini. Pertanyaan macam apa ini? Seandainya
keadaan mengizinkanku untuk memutar posisi dan aku bertanya kepada mu,salahkah
ini semua? Mungkin sekarang Aku belum
terlalu dewasa untuk menyikapi pertanyaan ini Sebisa mungkin untuk menghindar
dan mencoba mencari jawaban yang bijaksana untukmu. Namun aku tak sangggup
untuk jujur. Aku menikmati setiap proses
dari perjalanan yang kau tanyakan sekarang “salahkah kita begini?” ha ha “kita” . kita adalah hubungan antara
kau dan aku. Kau yang berhenti mencintaiku,dan aku yang masih mencintaimu.
Lantas beginikah “kita”yang kau maksud?
Jika kau
bertanya “salakah aku yang begini?” mungkin dengan spontan aku menjawab tidak.
Karena sekali lagi,cinta tak akan pernah salah,dan aku mencintaimu. Cinta ku
ada di dirimu,tak sepantasnya aku menyalahkanmu.
Jika semua ini
hanya sebatas harapanku yang terlalu besar kepadamu,bantu aku untuk
menghapusnya. Hancurkan harapan itu.Bantu aku untuk bertindak lebih kejam
kepada diriku,buat dia percaya kalau semua ini palsu,yakini dia bahwa semua ini
harus berakhir. Aku hanya ingin mempercepat proses pelepasanmu. Hidupku begitu panjang,dan
tak mau berlarut larut memelihara kepedian ini. Apabila aku berhenti di dirimu,selamanya
hidupku akan begini,dan harus siap bersahabat dengan kepedihan,lagi.
Indonesia,
mengalami 3,5 abad penderitaannya agar bisa mencapai kemerdekaan. 3,5 abad
bukan waktu yang singkat,bahkan terlalu panjang untuk sebuah proses “pembebasan
diri”. Tapi sekali lagi,kekejaman para penjajah tak membuat ia dipundung putus
asa,dan malah sebaliknya. Menjadi pemicu untuk semakin bersatu,dan bangkit.
Yang membuat proses ini sangatlah panjang,adalah sebagian besar penduduk yang selalu
disuapi kebodohan,dari penjajah, agar proses ini menjadi lebih panjang dan selamanya
hidiup dalam penjajahan . Begitulah aku sekarang,aku tak mau terus menerus
disuapi dengan kebodohan atas diriku sendiri yang mempercayai harapan itu
nyata,dan membiarkan diriku yang begitu lama mengalami proses “pembebasan diri”
ku atas dirimu.
“aku tak tega
bertindak lebih dari ini,membiarkanmu terluka lebih dalam”
Diam . Hanya
itu yang mampu aku lakukan, membiarkan diriku untuk terakhir kalinya menikmati
harapan besar yang kubangun dari serpihan kenangan yang kau tinggalkan
sekarang. Harapan yang sebentar lagi akan kubuang bersama kenangan yang
menjadikan proses ini begitu memilukan untuk kupilih. Kubiarkan tangisan ini
melakukan kewajibannya,mengeluarkan sesuatu yang tak layak tinggal begitu lama
didalam diriku,luka dan pedih.
Cinta kita umm
mungkin cinta ku tumbuh karena kebiasaan. Kebiasaan yang menjelma menjadi
kenangan kini. Dan apabila kebiasaan itu perlahan menghilang,otomatis cinta ku
padamu juga begitu,perlahan menghilang bersama kenangan . Maaf apabila jalan
yang kupilih begitu menyudutkan mu,dan membuatmu terkesan sebagai penjahat yang
tak punya hati nurani. Hanya saja,kau adalah seorang pencuri,pencuri hatiku dan
aku harus menghukum mu. Ini tak terlalu sulit untuk kau jalani kan? Karena
diriku memang tak pernah berarti untukmu,sedikitpun. Yakan? seharusnya sejak
awal aku menyadari,hubungan yang didasari dengan ketidakpastian akan berakhir
dengan pasti. Pasti perih dan terluka. Setelah ini selesai,aku kembali,menjadi
diriku yang baru. Menjadi Alya ,yang telah melangkah jauh ,menata
hidupnya,mencoba mengulang semuanya dari awal.
Maka aku
berharap,ketika mataku terpejam dengan air mata yang masih menggenang di
pelupuk mata hingga pagi datang mengusir kebekuan malam ini,aku menjadi sosok
alya yang baru,yang ingin mempercepat semua proses ini. Agar aku dapat segera kembali
padamu,kembali menjadi sahabatmu,paling tidak dengan menjadi sahabatmu,mungkin
aku sedikit lebih berarti dimatamu,fabrian..
Cerpen apa kisah pribadi ni??? nice post :)
BalasHapuscerpen bang cerpen,suer dah,hehehe makasih loh :D
Hapuscerpen?
BalasHapusini mah curhatan terselubung :P
cerpen kak cerpen,serius,hahahaha
HapusMungkin, cinta mengerti apa yang kita mau. Hanya saja keadaan cuaca dan arah mata angin yang sedang tak bersahabat denganmu.
BalasHapusAku cukup mengangguk saat membaca satu demi satu tetesan tinta yang kau biarkan terus menetes, menggoreskan perasaan dan berhenti menggores kata-kata cinta.
Mungkin saja, malam itu... Atau pagi kesokannya aku dan kau akan kembali.
ha ha ha.. *Salah fokus
keren dek
umm bahasanya berbobot sekali,sama ky rambutnya,muehehemakasih abang jambi :D
Hapusbiasanya kalo bisa menghayati itu pernah mengalami.. :D
BalasHapusnggak juga,mencoba beroeran menjadi toko utamanya aja,hehe :D
Hapusbaca ini sambil dengerin lagu tegarnya rossa <--- bukan berarti gw suka lagunya yak =D pas banget deh.. cerdas selipin sejarahnya =) mengalir kaya curhatan #eh..
BalasHapusummmmm ini cerpen bang ujay,suer dehh
Hapushaha makasih yah ud mu baca :)
ini pasti curhat dikit -,-
BalasHapus